5 Tips Membuat Video Cinematic yang Keren dan Profesional

Perkembangan kamera digital dalam beberapa tahun belakangan mempunyai karakteristik tersendiri. Karakter tersebut tak jarang terasa sangat ‘video’ dan kurang filmis. Video yang sinematik terasa seperti film, walaupun diambil dengan kamera digital. Sederhananya, tentu kamu bisa merasakan perbedaan menonton video reportase berita dengan film-film yang kamu tonton di bioskop.

Perlu upaya lebih untuk membuat video terasa lebih sinematik. Perencanaan, komposisi, hingga hal teknis lainnya menentukan ‘rasa’ yang disajikan setiap gambar. Tentu saja pengalaman dan kamera yang digunakan menentukan hasil akhir. Tetapi, bukan berarti kamu tidak bisa membuat gambar cantik, filmis, dan sinematik dengan budget seadanya. Inilah tips cara membuat video cinematic. Berikut tipsnya:

Rencana

Bagian yang cukup sering diabaikan. Di lokasi / lapangan, kalian akan diburu oleh banyak sekali hal yang akan menganggu konsentrasi. Mulailah dengan merencanakan shot. Buatlah floor plan, dokumen perencanaan letak kamera. Mumpung kepala masih segar, buatlah daftar shot-shot yang kalian perlukan untuk merangkai cerita.

Aspect Ratio

Aspect ratio standar kamera digital adalah 16:9. Artinya perbandingan panjang dan lebar gambar anda adalah 16:9. Standar ratio yang dipakai oleh industri film adalah 2.35:1 dan 1.85:1. Artinya gambar yang dihasilkan gambar yang dihasilkan terasa lebih panjang. Bagaimana cara mengubah aspect ratio? Kamu bisa melakukannya dengan menambah cinema bar di timeline software editing anda.

Lensa Prime

Lensa merupakan faktor kunci dari gambar-gambar yang dihasilkan. Video akan terlihat semakin filmis dan sinematik jika memilih lensa dengan baik. Kebanyakan film diambil dengan lensa prime. Apa itu lensa prime? Lensa prime adalah lensa fix dengan focal lenght 35mm, 50mm, 85mm, 135mm. Gunakan lensa-lensa ini daripada lensa zoom seperti 24-70mm, 24-105mm, dll. Lensa prime bisa berharga luar biasa mahal, tapi juga banyak yang kualitasnya baik dan harganya terjangkau. Lensa prime selalu menjadi investasi yang esensial.

Ruang Tajam

Kebanyakan kamera video digital selalu menggunakan bukaan sempit, mulai dari f/8.0, f/11.0, dst. Akibatnya gambar terasa tidak tajam karena ruang tajam (depth of field) sangat lebar. Coba gunakan bukaan-bukaan lebar seperti f/2.8, f/3.5, atau f/5.6. Bukaan sempit maka akan menghasilkan ruang tajam yang lebih sempit. Alhasil gambar yang dihasilkan akan tajam di subjek, namun akan mendapatkan blur yang asik di foreground dan background.

Gunakan 24 FPS

Settingan default kamera digital kebanyakan menggunakan frame rate 30fps, atau 60fps. Artinya gambar yang dihasilkan setiap detik adalah 30 gambar atau 60 gambar. Sementara itu, kamera frame rate kamera film adalah 24fps. Beberapa kamera digital kini telah memiliki fitur frame rate 24fps. Gunakan frame rate tersebut jika kamu ingin mendapatkan feel sinematik.

Perhatikan Komposisi

Komposisi memang membutuhkan latihan. Tetapi kamu tak akan bergerak jika tidak mencoba. Jika kamu ingin gambar videomu sinematik, penting untuk memperhatikan kompisisi gambar. Komposisi merupakan faktor kunci gambar yang dihasilkan. Kamu bisa menggunakan kamera paling canggih di dunia, dengan peralatan lampu paling mutakhir, namun jika kamu tak bisa mengatur kompisisi yang baik saat pengambilan gambar, maka percuma.

Koreksi Warna

Setelah mengambil gambar di lokasi, proses belum selesai. Proses post-production yang baik juga menentukan hasil akhir. Teknologi digital membuat proses pewarnaan gambar atau coloring semakin mudah. Di software editingmu, aplikasikan LUT (look up table) ke footage-footage yang akan anda rekam. LUT akan membuat gambar anda semakin sinematik.