5 Tips Merawat Sepeda agar Awet dan Tidak Mudah Rusak

Jika Anda perhatikan di luar sekarang, jalanan tidak lagi hanya didominasi oleh mobil dan motor. Saat ini, sudah banyak juga pengendara sepeda yang mulai meramaikan jalanan. Tentu hal ini merupakan langkah yang bagus karena juga dapat mengurangi polusi di jalanan.

Bagi yang memiliki sepeda, tentu juga perlu menerapkan tips merawat sepeda terhadap kendaraannya tersebut. Seperti mobil atau motor, sepeda juga perlu diperhatikan dan juga dirawat agar lebih awet dan tidak mengalami kerusakan.

Untuk membantu Anda, berikut ini, dilansir dari Serba Sepeda, beberapa tips merawat sepeda agar sepeda Anda menjadi lebih awet dan tidak mengalami kerusakan.

  1. 1 Jaga Kebersihan Sepeda


    Tips merawat sepeda yang pertama adalah dengan teratur membersihkan sepeda. Sepeda yang bersih tentu lebih enak dilihat. Kebersihan sepeda juga akan berpengaruh pada usia sepeda.

    Selama kita bepergian menggunakan sepeda, banyak kotoran dan debu yang menempel pada sepeda. Jika kontaminan tersebut dibiarkan begitu saja, akan menyebabkan masalah pada sepeda Anda. Sepeda bisa mengalami korosi pada frame, karat pada komponen, dan juga memperpendek umur komponen.

    Cucilah sepeda Anda secara berkala, misalnya setiap 2 minggu. Dengan mencuci sepeda, kita juga bisa berhemat dari pengeluaran penggantian komponen yang aus atau rusak.

  2. 2 Pastikan Tekanan pada Ban Sesuai


    Tips merawat sepeda yang kedua adalah dengan memastikan bahwa tekanan angin pada ban selalu pas. Selain untuk memberikan performa yang optimal, menjaga tekanan angin yang sesuai juga berguna untuk mempertahankan bentuk dan elastisitas ban itu sendiri. Ban yang terisi angin, akan lebih sulit rusak meskipun dalam waktu penyimpanan yang lama. Sebaiknya periksa tekanan ban secara berkala, ketika tidak digunakan, dan setiap sebelum berkendara.

    Tekanan ban tergantung pada jenis ban, berat badan, dan gaya berkendara. Semakin tipis ban, maka akan membutuhkan tekanan yang semakin tinggi, contohnya : sepeda balap membutuhkan tekanan antara 80-130psi, sepeda hybrid antara 40-70psi, dan sepeda gunung antara 25-35psi.

  3. 3 Pastikan Mur dan Baut Terpasang dengan Benar


    Tips merawat sepeda yang ketiga adalah dengan memastikan bahwa baut dan mur pada sepeda sudah terpasang dengan benar dan kencang. Seiring pemakaian sepeda yang semakin lama, tentu masuk akal jika baut dan mur menjadi kendor. Itulah kenapa, sangat penting untuk selalu melakukan pengecekan pada baut dan mur di sepeda.

    Selain bisa merusak komponen, baut dan mur yang longgar dapat mengakibatkan kecelakaan yang membahayakan pengendara. Baut yang paling utama untuk diperiksa kekencangannya adalah baut pada stem, stang, rem, shifter, AS QR atau TA pada roda, baut saddle dan seatpost, kemudian yang terakhir adalah baut pada pedal.

  4. 4 Bersihkan Drivertrain


    Tips merawat sepeda yang keempat yaitu pastikan bahwa drivertrain selalu bersih. Kebersihan drivetrain juga mempengaruhi performa dan ketahanan sepeda itu sendiri. Drivetrain yang bersih dan terlubrikasi dengan baik, tentu akan jauh lebih awet dibandingkan dengan drivetrain yang kotor, walaupun sama-sama terlubrikasi.

    Drivetrain yang kotor mengandung banyak kotoran yang dapat mengikis rantai, sprocket dan chainring seiring berputarnya drivetrain. Hal ini akan berpengaruh pada umur chainring, sprocket dan rantai menjadi lebih pendek.

    Selain itu, drivetrain juga perlu selalu dilubrikasi. Hal ini bertujuan untuk mengurangi gesekan mekanis antara logam tiap komponen drivetrain, sehingga perputaran tetap berjalan halus. Komponen drivetrain yang paling utama untuk di lubrikasi adalah bagian rantai, sebab rantai merupakan jembatan penghubung yang selalu bersentuhan dengan chainring dan sprocket. Lakukan lubrikasi secara merata dan jangan berlebihan. Lubrikasi yang berlebihan akan membuat kotoran mudah menempel.

  5. 5 Pastikan Sepeda Berfungsi dengan Baik


    Tips merawat sepeda yang kelima yaitu selalu pastikan sepeda berfungsi dengan baik. Sebagai pemilik sepeda, sudah semestinya kita peka terhadap perubahan pada setiap komponen sepeda, misalnya ketika sepeda agak susah mengoper gigi/shifting kurang presisi, roda berputar tidak lurus, atau bahkan muncul bunyi-bunyi pada sepeda.

    Jika merasa ada perubahan atau kesulitan, bawa sepeda ke bengkel terdekat. Perubahan pada fungsi sepeda bisa menjadi pertanda kerusakan, dan penanganan yang cepat bisa menghindari kerusakan menjadi lebih serius.a