5 Tips Memaksimalkan Keuangan Menjelang Lebaran

Logikanya, bulan puasa itu bisa mengirit pengeluaran. Iya dong karena dari pagi sampai sore puasa alias enggak makan dan minum. Praktis, alokasi duit jajan selama bulan puasa lebih sedikit. Paling banter jajannya pas buka puasa aja.

Kok faktanya enggak begitu ya. Justru malah pengeluaran selama bulan puasa malah berlipat-lipat. Usut punya usut, bisa jadi karena bertubi-tubinya undangan buka puasa dari teman, kolega kantor, alumni sekolah, sampai tetangga sebelah.

Belum lagi pengeluaran Hari Raya Lebaran yang harus diantisipasi. Selain butuh untuk menyediakan masakan istimewa, kamu juga kudu siap-siap mengalokasikan dana angpau untuk sanak keluarga. Pengeluaran bisa makin membengkak bila berencana mudik ke kampung halaman.

Bagi yang karyawan mungkin tertolong dengan cairnya THR (tunjangan hari raya) yang biasanya dua pekan sebelum hari H Lebaran. Cuma apa iya cukup? Kalau enggak cerdas memaksimalkan keuangan menjelang lebaran, yang ada malah defisit!

So, sudah kebaca kan arahnya? Yak, hukumnya kudu, fardhu, wajib, mengelola keuangan agar setiap sen duit yang dimiliki bisa terkontrol dalam pengeluaran.

Gimana dong caranya? Nggak ada salahnya pahami dulu beberapa tips di bawah ini buat memaksimalkan keuangan menjelang lebaran kali ini.

Kontrol bujet

Idealnya, sebelum hari pertama puasa dimulai sudah punya budget berapa duit selama Bulan Ramadhan. Kemudian, sisihkan dari pendapatan yang didapat untuk alokasi budget itu.

Rinci dengan detail semua pengeluaran bulan puasa. Misalnya saja pos untuk memenuhi undangan buka puasa, belanja di hari raya, sedekah, zakat, sampai angpow untuk kerabat.

Kalkulasi semua kebutuhan dengan menambah lagi 10 persen untuk jaga-jaga. Lalu angka 10 persen itu menjadi ambang batas atas yang dapat ditolerir dalam pengeluaran.

Selektif

Mumpung di bulan puasa di mana lagi diuji untuk menahan diri dari beragam godaan. Nah, sekalian menerapkan itu dalam urusan keuangan. Selektif plus ditambah menahan diri menjadi adonan untuk menjaga pos pengeluaran sesuai dengan rencana.

Misalnya saja selektif memenuhi undangan buka puasa. Kira-kira dari semua undangan itu mana yang perlu diprioritaskan untuk didatangi. Kemudian yang paling utama, patuh terhadap rencana keuangan yang dibuat di awal. Jangan terpengaruh untuk membeli sesuatu yang sejak awal nggak ada dalam perencanaan.

Atur jadwal belanja

Orang mulai konsumtif jelang lebaran. Ini fakta yang tak terbantahkan. Alhasil, momen ini membuat banyak orang melakukan pembelian secara impulsif. Maksudnya membelanjakan uangnya tanpa perencanaan. Tentu saja bikin bahaya saldo rekening bila terjadi.

Biar enggak ketularan penyakit pembelian impulsif, lebih baik mengatur jadwal belanja untuk keperluan hari raya. Caranya dengan riset terlebih dulu waktu yang pas belanja pakaian sampai tetek bengek lainnya.

Cara ini bisa membantu agar tak terpancing belanja lebih banyak atau tergoda diskon barang yang sebenarnya nggak dibutuhkan. Dengan begitu, alokasi pengeluaran yang sudah ditetapkan nggak meleset. Yang nggak kalah penting, menjadwalkan belanja bisa menghindari diri dari keramaian di pusat perbelanjaan.

Kreatif

Kreativitas bisa memaksimalkan pengeluaran uang. Serius ini. Contoh konkretnya dengan memaksimalkan pos pengeluaran buka puasa dengan membuat menu yang bervariasi tiap harinya.

Contoh kedua dalam definisi kreatif di sini adalah mencari lokasi berbuka puasa yang nggak begitu mahal. Motifnya jangan melulu membatalkan puasa, anggap saja sebagai selingan dan wisata kuliner jelang berbuka. Kan lebih berasa nikmatnya.

Optimalkan waktu

Bulan puasa adalah bulan penuh berkah. Camkan dan yakinkan diri soal itu. Silakan bercermin kepada orang lain di mana bisa memaksimalkan pendapatannya di bulan puasa dengan melakukan banyak pekerjaan sampingan.

Ada yang tiba-tiba jadi reseller baju muslimah, jualan menu berbuka puasa, menawarkan jasa parsel, delivery makanan, dan lain sebagainya.

Artinya, ada peluang ekonomi yang tercipta di bulan puasa. Tinggal bagaimana memanfaatkan peluang itu dengan cerdik dan tepat sasaran.

Itulah beberapa tips yang sebenarnya bisa diaplikasikan. Cukup mensyaratkan kemauan alias good will saja. Tentunya semua orang ingin melewatkan hari raya dengan hepi. Dan sebisa mungkin tak merongrong pengeluaran. Jangan sampai setelah Lebaran lewat malah mengalami kanker alias kantong kering!